Jumat, 11 Februari 2011

Sekilas Tentang Rosella

Ir. Didah Nurfarida MSi, periset Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor menemukan kandungan antioksidan pada teh kelopak merah pada 2006. Jumlahnya 1,7 mmmol/prolox, lebih tinggi dibanding kumis kucing yang antioksidannya teruji klinis meluruhkan batu ginjal. "Dengan adanya antioksidan, sel-sel radikal bebas yang merusak inti sel dapat dihilangkan," kata Didah. Itu sebabnya rosela memiliki efek antikanker. Yang paling berperan adalah antosianin. Antosianin pigmen tumbuhan berperan menjaga dari kerusakan sel akibat penyerapan sinar ultraviolet berlebih. Yun-Ching Chang dari Institute of Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University, Taiwan. periset itu menguji efektivitas antosianin rosela untuk penghambatan sel kanker darah atau leukemia.Ternyata, pigmen alami dari Hibiscus sabdariffa tak hanya menghambat pertumbuhan sel kanker H-60, tetapi juga mematikannya.


Zuraida merasakan langsung khasiat rosela menurunkan kadar darah tingginya yang diidap selama 15 tahun. Setelah mengkonsumsi selama 1 bulan, nenek 3 cucu itu merasa lebih tenang lantaran kekakuan saraf dan ketegangan leher akibat hipertensi hilang. Merasa lebih bugar dan nyenyak tidur, Zuraiad memeriksakan diri ke dokter. Tekanan darahnya turun 80 poin dari 200 mmHg menjadi 120 mmHg.

Khasiat kelopak zuring-sebutan rosela dalam bahasa Belanda - untuk hipertensi dibuktikan Abd. Al-Aziz. Sharaf dari Sudan Research Unit, Institute of African and Asian Studies. Seperti dikutip Planta Medical Journal pada 1962, kelopak rosela bersifat hipotensif - antihipertensi dan antikejang pernapasan. antihipertensi itu diuji secara klinis oleh M. Haji Faraji dan A.H. Haji Tarkhani dari Shaheed Beheshti University of Medical Sciences and Health Services, Teheran, Iran.  
Pasien diberi konsumsi secangkir teh seduhan 3 kuntum bunga rosela. Setelah 12 hari, nilai sistolik pasien rata-rata turun 11,2 %, tekanan diastolik turun 10,7 %.Namun saat konsumsi rosela dihentikan 3 hari, tekanan sistolik meningkat 7,9 %; diastolik 5 ,6 %. Itu membuktikan rosela memang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi.
"Karena kandungannya banyak, maka faedahnya juga banyak," kata Dewani, herbalis di Lenteng Agung yang meracik rosela untuk pengidap asam urat, insomnia, hingga kolesterol. Khasiat antikolesterol diteliti oleh Vilasinee Hirunpanicha, dari Departement of Pharmacology, Faculty of Pharmacy, Mahidol University, Thailand. Periset itu menguji tikus berkolesterol tinggi. Selama 6 minggu, tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok itu masing-masing diberi 1.000 mg dan 500 mg rosela per kilogram bobot tubuh, dan air mineral.  Hasilnya, serum kolesterol menurun 22 % Untuk ekstrak rosela 500 mg/kg dan 26 % untuk 1.000 mg/kg bobot. Penurunan juga terjadi pada serum trigliserida sebanyak 33 % dan 28 % serta serum low density lipoprotein (LDL) level sebanyak 22 % dan 32 %. TRUBUS 447 - FEBRUARI 2007/XXXVIII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar